Property Semarang : Agar Tidak Kena Rugi, Simak Ciri-Ciri Pengembang Properti Yang Bermasalah
Pengembang tentu seharusnya menjadi jalan dimana bangunan yang mereka miliki aman dan statusnya dijamin secara hukum. Akan tetapi, dalam beberapa kasus banyak pengembang nakal yang justru mencari keuntungan dengan melakukan hal yang curang. Mereka berani membelokan kenyataan di atas tinta. Tentu bagi anda yang berniat membeli rumah pasti rasanya was-was untuk memakai jasa ini. untuk itu ada beberapa ciri-ciri yang menandakan jika pengembang properti bermasalah. Simak ciri-cirinya berikut ini:
1. Informasi yang berbeda
Ciri yang mudah anda perhatikan adalah informasi yang diberikan pengembang tidak akurat. Dari awal anda menanyakan rincian jasa yang ditawarkan jasanya umumnya akan memunculkan rasa curiga terlebih jika penjelasannya berbeda. Mulai dari yang tertera dalam brosur, hingga bertanya kepada front liner atau customer service perusahaan pengembang. Jika anda menemui perbedaan dan informasi yang tidak jelas, maka anda patut curiga. Bisa jadi pengembang tersebut bermasalah.
2. Tak ada tanda bukti
Pada tahap selanjutnya, saat anda menyerahkan uang booking fee. Umumnya pada tahap ini anda akan diberikan bukti pembayaran atau PPJB. Namun jika anda tak mendapatkannya, maka bisa jadi pengembang tersebut bermasalah. Anda harus waspada karena bisa jadi pesanan jasa anda dibatalkan secara sepihak dan uang tak dikembalikan. Karena anda tak memiliki tanda bukti pembayaran. Untuk itu hindari pengembang seperti ini.
3. Adanya izin yang bermasalah
Beberapa hari sebelum anda menempati rumah tersebut, sebaiknya anda mengecek surat bukti izin misalnya IMB yang biasanya diurus oleh pihak pengembang. Belum lagi jika lingkungan tempat tinggal anda tercemar berat, rusak dan tidak sehat, maka bisa jadi rumah tersebut tidak mendapatkan persetujuan AMDAL. Mendirikan bangunan tanpa persetujuan AMDAL tentu tindakan yang melanggar hukum, ditambah lagi dampak yang disebabkan oleh kondisi lingkungan. Untuk itu, periksa lagi kelegkapan surat dari calon rumah anda karena hal ini akan berakibat fatal di kemudian hari.
4. Kualitas bangunan yang kurang baik
Selain kelengkapan surat hal yang boleh anda abaikan adalah spesifikasi material yang digunakan untuk membangun rumah oleh pihak pengembang. Yang perlu anda pahami, salah satu ciri pengembang yang bersalah adalah penggunaan material yang berkualitas rendah agar keuntungan yang diperoleh lebih besar. Jadi sebelum mempercayai pengembang anda sepenuhnya, ada baiknya anda mengetahui segala macam kualitas material yang digunakan jika perlu anda dapat melakukan pemeriksaan secara rutin (jika rumah masih setengah jadi). Hal ini karena siapa tahu pihak pengembang mengganti material tersebut tanpa sepengetahuan anda.
5. Besikap tidak profesional
Ciri-ciri lain yang dapat anda perhatikan adalah tingkat profesionalitas pihak pegembang terhadap kepuasan pelanggannya. Berbagai keluhan, saran, dan kritik pelanggan seharusnya sampai pada pihak pengembang. Bahkan akan lebih baik jika mereka menyediakan devisi khusus yang bertugas untuk melayani segala kebutuhan anda terkait rumah yang akan dibeli atau bangun.
Masalah tentang sikap yang tidak profesional ini bisa jadi lebih buruk terutama jika proses pembangunan rumah mundur hal ini menunjukkan jika kualitas kerja pengembang buruk.
6. Cek reputasi pengembang
Cara terakhir untuk mengetahui apakah pengembang bermasalah atau tidak dengan melihat track record-nya. Apabila anda menemui beberapa kasus atau masalah pada proyek sebelumnya, maka cobalah pikirkan kembali. Ingatlah jika rumah dan bangunan tersebut aset anda di masa depan, maka tak ada salahnya untuk lebih selektif dalam mencari pengembang.