Kira-Kira Mana Yang Lebih Menguntungkan Untuk Investasi Properti? Cash Atau KPR?
Rumah tentu menjadi salah satu aset masa depan yang memiliki nilai jual yang tinggi. Selain dijadikan sebagai tempat tinggal, rumah juga bisa diwariskan untuk keturunan kita di masa mendatang. Sehingga tak heran jika saat ini banyak orang yang mulai membeli aset properti seperti rumah meskipun usianya terbilang masih muda.
Bahkan dalam sebuah survei menjelaskan, jika orang yang baru berniat untuk berinvestasi properti pasti akan merasa terlambat dan sedikit menyesal ketimbang orang yang sudah lama memilih untuk menyisihkan uangnya agar bisa memiliki properti.
Sumber : unsplash
Membeli rumah secara Cash atau KPR?
Dalam bisnis properti, sangat jarang sekali dijumpai kerugian. Hal ini tentu dapat dibuktikan dari pengakuan-pengakuan para pebisnis properti yang telah lama bermain dalam sektor ini. Bahkan ada banyak sekali tips berbisnis properti yang bisa kita baca melalui media cetak, online, bahkan situs website khusus bidang properti. Bukan hanya itu saja, untuk memulai bisnis properti tentu wajib bagi kita mengetahui kabar terbaru seperti harga pasar.
Terkadang saat kita ingin memulai berkecimpung di bidang properti, muncul pertanyaan yang sering membuat kepala pusing, yakni lebih menguntungkan mana, membeli rumah secara cash atau KPR? Tentu kedua pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya. Sebelum menentukan mana yang lebih menguntungkan ada baiknya Anda memahami penjelasan berikut ini.
1. Membeli rumah secara KPR
Kredit kepemilikan rumah atau yang lebih dikenal dengan KPR, merupakan skema pembelian dengan sistem menyicil dalam tenggang waktu yang sudah ditentukan. Hal ini berarti saat Anda membeli rumah, Anda bisa membayarnya dengan cara kredit dimana ada sejumlah setoran yang harus dibayarkan setiap bulannya. Membeli rumah dengan skema KPR tentu akan membudahkan Anda dalam proses membeli jika Anda tak memiliki uang tabungan yang besar. Saat Anda membeli rumah secara KPR umumnya besar setoran perbulan tergantung dari berapa DP awal yang Anda sanggup bayar.
Hal yang perlu Anda ketahui jika ingin membeli rumah dengan cara KPR adalah DP yang dibayarkan di awal minimal senilai 30% dari harga beli investasi tersebut. Umumnya fasilitas ini akan diperoleh jika kita mengajukan KPR melalui lembaga perbankan dalam bentuk agunan properti yang hendak dibeli. KPR sendiri terbagi menjadi beberapa kategori. Jika Anda ingin menjadikan rumah atau produk properti lain sebagai investasi, maka gunakan KPR pembelian.
Selain itu, para pengembang umumnya menyediakan fasilitas KPR yang memudahkan calon pembeli jika tak memiliki uang sebanyak nilai rumah tersebut jika dibeli secara cash. Sistem yang digunakan KPR umumnya juga cepat dan mudah, sehingga banyak orang yang berpendapat jika membeli rumah dengan cara KPR jauh lebih menguntunga. Namun apakah hal itu benar?
2. Membeli rumah secara cash
Meskipun KPR memiliki kelebihan seperti yang telah dijelaskan di atas. Ternyata ada pula yang berpendapat jika membeli rumah secara cash lebih menguntungkan dibanding KPR. Jika Anda memiliki uang tabungan dalam jumlah yang besar, dan belum tahu akan digunakan untuk apa. Sebaiknya Anda gunakan uang tersebut untuk membeli rumah secara cash, sebagai langkah awal berbisnis properti.
Apalagi, jika uang yang Anda miliki sekarang sudah dipisah-pisahkan untuk keperluan jangka panjang misalnya saja asuransi kesehatan, dana darurat, dana portofolio investasi, tabungan, dan lain sebagainya. Saat Anda berniat untuk membeli rumah secara cash, sebaiknya Anda siapkan uang tambahan untuk mempersiapkan keperluan lain-lain seperti mengurus sertifikat, dan membayar jasa notaris. Surat-surat ini tentu sangat diperlukan untuk meminimalisir terjadinya penipuan.
Untuk lebih jelasnya adapun ilustrasi membeli rumah dengan cara KPR dan cash:
Andi berniat untuk membeli rumah dengan cara KPR, harga rumah tersebuy sekitar Rp. 300 juta. Andi telah menabung uang sebanyak Rp. 5 juta setiap bulan guna membayar DP KPR. Nilai DP rumah tersebut ialah 30% x Rp. 300 juta = Rp. 90 juta, sehingga dibutuhkan 18 bulan untuk melunasi DP tersebut. Setelah itu, Andi harus mencicil KPR per bulan sebanyak Rp. 3,6 juta. Setelah 10 tahun, dana yang disetorkan ke KPR mencapai Rp. 432 juta. Jika dihitung nilai properti tersebut mencapai Rp. 732 juta.
Berbeda dengan Budi, yang memilih untuk menabung selama 12 tahun untuk membeli rumah seharga Rp. 650 juta.
Memang tidak mudah menentukan cara mana yang akan dipilih untuk membeli rumah. Namun yang perlu Anda perhatikan adalah modal yang dimiliki serta tren suku bunga yang ada. Sebaiknya Anda memilih KPR jika memang modal yang dimiliki tidak cukup serta Anda belum menyiapkan dana darurat atau dana proteksi. Pikirkan pula berapa tarif bunga yang dipatok antara bank satu dengan bank lain.
Namun jika Anda memiliki uang tabungan yang cukup banyak, sebaiknya pilih membayar secara cash. Selain harga rumah yang lebih rumah, cara ini juga cukup aman.
Apapun keputusan Anda, semoga artikel ini bisa menjadi bahan pertimbangan Anda. Jika masih bingung mana yang sebaiknya dipilih Anda bisa berkonsultasi dengan kami melalui fasindoproperty.co.id
Segera hubungi kami untuk mendapatkan hunian nyaman dan aman namun tidak terlalu mahal!